28 Agustus 2009

Pameran Paha Mulus di Ruang Mahkamah



Namanya juga foto. Dia adalah pembekuan gerak dalam sepersekian detik. Dua wanita penari bergoyang. Bahunya terbuka. Gaun yang kanan kirinya berbelah sampai paha pun kesibak. Lantas gimana dong cara kita mencerna foto Antara yang dimuat di koran-koran pagi ini? Koran Tempo dan Media Indonesia narok itu foto buat headline halaman satu. Kontan narok di halaman tiga (Nasional). The Jakarta Post narok di halaman dua. Kompas? Gak. :D

Namanya juga foto. Kalo kita gak mau nyoba mahami konteks, maka kesannya jadi pemandangan aneh. Atau mungkin malah surrealis. Suasana ruang yang formal mewakili negara. Meja jati pelitur dewan hakim Mahkamah Konsitutusi kemarin (gak keliatan sebagai meja hijau). Karpet merah pake dekorasi lingkaran. Dua penari di depan hakim-hakim bertoga. Terjadi di bulan puasa.

Namanya juga foto. Tentang penari Tuma Tenden dari kesatuan hukum adat Sulawesi Utara yang tampil dalam pengujian beberapa pasal UU Pornografi. Mudah ditebak, tarian ini buat dibahas apa termasuk porno apa gak. Proses sidang kudu dengerin kesaksian ahli dari pemerintah, Kongres Wanita Indonesia, MUI, dan Komisi Perlindungan Anak.

Namanya juga foto. Emang dia gambar diam yang orang bilang bicara melebihi seribu kata. Tapi kata-kata siapa, diomongin secara gimana, yang motret atau yang ngeliat?


(AnakTimika)

Namanya juga foto. Kalo mau tau gimana tanggapan sidang bisa dibaca di situs-situs koran. Semoga nemu. Yang pasti Mas Tugiman seneng ama komentar Rocky Gerung, dosen filsafat yang ditenteng pemohon uji undang-undang, "Dalam masyarakat yang patriarkis, ini akan mengarah pada penindasan terhadap perempuan."

Namanya juga foto. Kalo cuma foto, tanpa konteks, apa warga Ngerumpi anggap itu porno?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar